Monetize blog butuh perencanaan matang

Kekuatan dari sebuah blog atau website tidak hanya dari segi hobi sipemilik, juga seberapa sukses monetize blog yang dilakukan.


Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuan ngeblog adalah monetize atau mendapatkan hasil dari blog yang dikelolanya. Semenjak maraknya dunia periklanan seperti PPC, PPA dan lain sebagainya maka kesempatan monetize pun terbuka lebar, bahkan blogger dengan jumlah pageview dibawah dua ratus kunjungan sekalipun.

Sementara itu blogger besar memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk memonetize blognya. Kita ambil contoh Blogdokter.net yang sukses ngeblog dengan tema kesehatan, imbasnya ke akun twitter yang juga dilirik perusahaan-perusahaan besar termasuk snsv (baca dibalik) untuk mengiklankan produknya. Memang ibarat jakasembung bawa golok dimana blog bertemakan kesehatan justru mengulas gadget dan provider internet, namun disitulah letak kesuksesan seorang blogger jika dilihat dari segi monetize. Sah-sah saja, bukan.

Kembali diri sendiri, apakah ngeblog itu merupakan kebutuhan sukarela ataukah memang sengaja dibuat untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Untuk kasus yang terakhir maka diperlukan strategi khusus agar blog cepat mendatangkan uang, misalnya menentukan tema, melakukan riset topik yang sedang hangat, membentuk tim, membuat jadwal rilis yang seolah-olah blog atau web yang dikelola merupakan sebuah kantor koran atau majalah.

Ga usah jauh-jauh deh, kita lihat saja ID Tech in Asia yang sukses dengan  topik tech and startup yang dikelola oleh timnya (ada perusahaan, ada pimpinan dan ada juga karyawan-karyawan lainnya termasuk kontributor). Yang kini sedang memulai debutnya di dunia maya adalah Penamu.com yang mengulas seputaran lifestyle dengan target pembaca dari kalangan remaja. Kedua web ini dikelola oleh tim profesional dimana kontributor kontennya direkrut dan digaji bulanan.

Sedikit berbeda dengan Gamebrott.com. weblog ini khusus mengulas tentang game, baik game mobile maupun game-game PC. Siapapun dapat berkontribusi di blog ini dengan ketentuan topik yang ditulis akan dibayar Rp.20/view.

Masing-masing perusahaan tentunya memiliki kebijakan, disesuaikan dengan buget yang intinya agar memiliki banyak topik yang diupdate berkala. Semakin baik topik yang dibuat maka semakin baik pula kualitas weblog yang dimiliki, artinya semakin banyak pengunjung, semakin berpengaruh blog yang dimiliki maka semakin banyak pula iklan kelas kakap yang berhasil digaet.

Namun hal tersebut tidak berlaku dengan situs kerjanya.net. Situs ini mulai mencari kontributor pada bulan agustus 2013. Puluhan penulis lepas direkrut dan dibagi berdasarkan lima topik populer di Indonesia, yaitu kesehatan, hukum, aplikasi PC, resep masakan, game dan aplikasi smartphone. Situs ini berani membayar $5 untuk setiap konten yang dimuat. Kerjanya.net dibeking oleh Indonesian Freelancer yang diketuai Mba Diana Suciawati.


Jujur saya sedikit risau dengan situs kerjanya.net. Saya cukup senang dengan banyaknya topik yang tembus page one Google search engine, namun hal tersebut tidak diimbangi oleh monetize yang memadai.

Beberapa kesalahan yang dilakukan pemilik kerjanya.net adalah sebagai berikut:
  1. Terlalu banyak penulis. Imbasnya terlalu banyak topik yang mesti dibayar
  2. Hanya mengandalkan Addword. Situs ini membayar ratusan artikel perbulan namun tidak diimbangi dengan pemasukan lainnya yang memadai
  3. Memublikasi konten dengan topik yang cepat kadaluarsa, seperti aplikasi BBM Multi (Aplikasi Blackberry Messenger sekunder) dengan link aplikasi yang cepat hilang begitu Blackberry Messenger resmi mengadakan pembaruan
  4. Template atau tema yang terlalu standar. Tampilan yang terlalu kaku hanya bikin pembaca merasa cepat bosan
  5. Tidak aktif di media sosial
  6. Tidak menyediakan fitur komunitas, seperti ID Tech in Asia dengan fitur sosial sebagai tempat diskusi dan berbagi info antar anggotanya.
Akhirnya kekhawatiran saya menjadi kenyataan. Situs kerjanya.net tidak beroperasi sejak desember 2015 dan menyisakan puluhan penulis lepas yang merasa digantung. Editornya sendiri tidak dapat menghubungi owner kerjanya.net hingga saat ini.

Nah, banyak pengalaman yang bisa dipetik dari kegagalan situs Kerjanya.net. Jika ingin memiliki situs yang menghasilkan uang maka segala jenis perencanaan wajib diperhitungkan matang-matang, termasuk anggaran, biaya dan darimana memperoleh penghasilan.

Anda tidak akan sanggup mengelola portal berita yang update pagi, siang, dan malam, mengelola media sosial dan mengurusi SEO seorang diri. Begitu juga dengan hal yang sangat mendasar bagi sebuah web info, yaitu mencari pengiklan yang sekiranya ingin produk mereka disepikkan diantara konten yang ditulis. Sah-sah saja kan, namanya juga usaha.

Bagaimana dengan blog ini? Tentunya tidak jauh berbeda dengan Blogdokter.net dengan tema kesehatannya, begitupula dengan Pandebaik.com dan Sukadi.net dengan blog gado-gadonya, bagi saya menulis pada dasarnya untuk berbagi, namun jika ada yang ngiklan, ya boleh laah~ :D


Komentar