Redeem Code Primogems Claim Sekarang!

SEO Friendly VS Human Friendly

Pilih nulis untuk robot atau manusia?

Menulis untuk dibaca, ya memang begitulah tujuan kita untuk menulis apalagi kalau menulis di blog.

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak blogger yang mengoptimasi konten agar sanggup bersaing di mesin pencari, dalam kasus ini adalah Google. Pertanyaannya, bagaimanakah caranya agar tulisan kita dapat dioptimasi sehingga mudah dicari pembaca melalui mesin pencari? 

Maka dari itu artikel-artikel mengenai SEO khususnya tentang mengoptimalkan konten akan kita butuhkan. Ga jauh-jauh deh, nyarinya artikelnya juga di Google.

Mengapa kita membutuhkan SEO untuk konten?

Secara gamblangnya sih begini, tulisan yang telah dioptimasi akan semakin mudah dicari orang, jika semakin mudah dicari maka semakin banyak yang membaca, artinya semakin banyak trafik blog yang didapat. Trafik blog yang baik bisa dimanfaatkan untuk nyari duit lewat blog, caranya banyak, bisa melalui pasang iklan, lomba blog atau review produk.

Pada berbagai artikel SEO tentang cara mengoptimalkan konten, khususnya konten teks kita akan mempelajari berbagai kata kunci, Misalnya:
  1. Konten memiliki keyword density sekian persen
  2. Memiliki panjang artikel minimal 300 kata
  3. Bold dan underline atau garis miring disetiap keyword
  4. Keyword di kalimat pertama dan terakhir
  5. Menggunakan judul dan subheader yang mengandung keyword
  6. dan lain sebagainya.
Namun berdasarkan pengalaman saya saat membaca tulisan dengan optimasi SEO diatas, tulisan-tulisan tersebut bukanlah jenis tulisan untuk manusia, melainkan untuk robot, bahkan kesannya murahan dan cepat bikin bosan, khususnya pada artikel yang menerapkan SEO secara monohok.

Yah, palingan baca judul, kalimat pembuka, sedikit isi dan kalimat penutup, sama sekali tidak ada kesan yang mendalam terhadap artikel yang dibaca.

Bagaimana dengan artikel Human Friendly?

Seorang blogger yang baik sama sekali tidak mengoptimalkan konten untuk mesin pencari, melainkan dioptimalkan untuk pembaca melalui tatabahasa yang baik, ukuran fonts yang baik, latar template yang baik, tulisan yang berbobot alias padat berisi agar pembaca merekomendasikannya kepada orang lain (ini menurut saya lho..).

Dijaman yang serba canggih ini, sebuah artikel yang baik dengan sangat mudahnya dishare ke jejaring sosial, khususnya jika artikel memiliki judul yang menarik, maka tidak heran jika timeline Facebook banyak diisi tentang link yang direkomendasikan oleh sahabat Anda.

Jadi, Sobat Reader, bagi Anda yang juga sama-sama pencipta konten maya, apakah artikel Anda sudah ditulis untuk manusia?

Komentar