Maaf, mungkin judulnya terkesan mainstream, tapi itulah yang latah saya ucapkan saat sadar sudah kena ranjau pup anjing.
Senin, 5 agustus 2013 merupakan jadwal skrining ke SDN 4 Batur, sebagai abdi pada suatu instansi milik negara yaitu puskesmas Kintamani 1 merupakan suatu kewajiban untuk periksa keadaan fisik siswa kelas 1 pada awal tahun ajaran baru. Jadi intinya kali ini giliran SDN 4 Batur mendapat jadwal skrining, tentu saja itu jadwal sudah dibuat jauh hari sebelumnya.
Saat itu cuaca berkabut, maklum Kintamani adalah daerah dataran tinggi, dingin merupakan teman sehari-hari. Mobil ambulance siap dikemudikan, beberapa petugas termasuk saya siap berangkat untuk menempuh jarak jauh demi menuaikan tugas. Didalam mobil baunya menyengat, semua bingung mencari sumber bau dan...
Damn, ai nginjek in the sh*t
Petugas berhamburan keluar, ga nahan baunya. Sepatu pantofel saya penuh dengan benda lembek berwarna cokelat kehijauan, pasien yg melihatnya ikutan panik, ambulance langsung disterilkan dan saya keep calm aja walau sebenarnya nahan malu.
Beberapa menit kemudian jadi gosip, dan saya pun jadi artis.
30 menit berikutnya bau masih anteng nempel dimobil. Petugas putuskan untuk membatalkan kunjungan ke sd, maklum baunya emang benar-benar ga nahan, disamping itu sd bersangkutan juga dalam keadaan sibuk untuk berperan serta dalam upacara adat yang akan diadakan sebentar lagi. Maka atas kesepakatan bersama via telfon diputuskan untuk melakukan kunjungan pada 12 Agustus 2013 mendatang.
Selalu ada hikmah dibalik bencana
Bencana tergantung bagaimana kita menyikapi karena selalu ada hikmah dibaliknya yang bisa kita petik.
Okhaylah rencana kunjungan pun batal dan diganti ke tanggal lain, setelah itu bau busuk di ambulance tiba-tiba menghilang, saya menelusuri kotoran anjing yang diinjak 30 menit sebelumnya dan tidak menemukan bekas injakan besar yang menandai dimana si anjing membuang kotorannya, hal itu saya lakukan agar kotoran tersebut tidak diinjak oleh orang lain yang malahan akan mengotori puskesmas.
Salah seorang sahabat berkata,"Berterima kasihlah sama anjing, kali aja jika kamu jadi berangkat tar pulang-pulang tinggal nama"
Jreng...jreeeeeng...
Sekilas info: SDN 4 Batur terletak diwilayah sisi tebing dekat Gunung Batur, untuk mencapai wilayah ini harus melewati daerah Tenten dengan jalan tanjak berliku dan dekat sekali dengan jurang, belum lagi kabut tebal dengan jarak pandang 15meter, truck pengangkut pasir bisa jadi rival karena berpapasan di jalanan sempit belum lagi asap dari knalpot yang notabene hasil pembakaran solar.
Sehebat apapun pengemudi masih perlu berfikir 10x buat melewati jalan tersebut apalagi disaat berkabut, maka tidak heran jika 20 orang pegawai puskesmas yang mahir mengemudikan ambulance hanya 3 orang yang berani melewati daerah tersebut.
Jadi marilah berfikir positif, kali aja benar seperti yang teman saya katakan, tuhan masih menginginkan kami untuk mengabdikan diri menolong si sakit di Puskesmas dengan cara meletakkan pup anjing untuk saya injak.
Komentar
Posting Komentar