Traveling dan berbagi pengalaman dengan blog

Menjadi traveler terdengar sangat menyenangkan, bayangkan jika berkunjung ke berbagai tempat menikmati pemandangan yang ada, jepret sana-sini, mencoba kuliner lokal, bertemu banyak orang dan menceritakan pengalaman tersebut melalui tulisan dan foto.

Keinginan tersebut dimulai ketika beberapa kerabat dan kenalan membiasakan diri pulang dengan membawa oleh-oleh sovenir unik dari berbagai negara yang mereka kunjungi. Beberapa sovenir yang biasa saya dapat adalah gantungan kunci dan baju kaos, belum lagi oleh-oleh pengalaman yang mereka bagi secara lisan. Setidaknya mereka beruntung karena pernah jalan-jalan di luar negeri, jepret ini-itu, mencoba kuliner setempat dan pulang membawa segudang pengalaman.

Berbicara mengenai pengalaman, saya paling senang saat mereka menceritakan hal-hal unik disekitar lokasi sambil menunjukkan hasil jepretannya, misalkan foto bunga sakura yang diterangi ribuan senter dimalam hari,"Di jepang sana kalo musim semi paling indah, sakura mekar, banyak keluarga duduk dibawah rimbunan cherry blossom, menikmati segelas teh hangat sambil mendengar musik lokal" kata salah seorang sahabat ketika doi mengikuti seminar kedokteran gigi di Kyoto beberapa bulan silam.

Belum lagi pengalaman adik saya saat mengikuti study tour ke thailand, beberapa bulan yang lalu doi menemani siswa-siswi SMUN 4 Denpasar dalam tugasnya menjadi seorang guru, namanya Miss.Anjani bukan keturunan india, doi asli orang Bali. "Kak, disana tanahnya hampir-hampir berwarna pink. Ada kolam ajaibnya juga, banyak ikan bergerumulan kalo didekati manusia, katanya jika dikasi makan kita jadi beruntung" katanya antusias.

Berbagi melalui media online lebih berharga daripada melalui lisan.

Terus terang agak saya iri dengan pengalaman mereka, saya juga ingin bisa jalan-jalan keluar negeri, menikmati pemandangan yang berbeda, jepret sana-sini, menikmati makanan lokal dan bertemu banyak wajah baru, sebagai seorang blogger semua pengalaman tersebut dengan senang hati saya bagikan melalui foto dan tulisan bagi pengunjung blog.


Suatu hari, saya sempat menganjurkan mereka untuk menuliskan pengalamannya via blog, rata-rata bingung karena mereka tidak mengerti bagaimana menuangkan pengalaman tersebut melalui tulisan, misalkan pak made, seorang dokter yang lebih suka menceritakan pengalamannya ke orang-orang, bahkan disampaikan berulang-ulang, pendengarnya pun hanya sebatas 2-4 orang saja.

Berbeda dengan menuliskan pengalaman tersebut di blog, yang namanya internet tak terbatas ruang dan waktu, tulisan kita bisa dibaca bahkan dari sudut dunia sekalipun, itu artinya pengalaman tersebut bisa diikuti oleh lebih banyak orang, karena itulah berbagi melalui media online lebih berharga daripada lisan.

Jadi kalo mau bikin travel blog apakah harus keliling dunia gt ya bro?

Err.. ga gt juga sih bro, sesungguhnya traveling dan berbagi pengalaman dengan blog bisa dimulai dari kawasan wisata terdekat jg, kalo saya di Bali pernah menuliskan pengalaman saat berenang di pantai padang-padang disekitar pecatu, ada lagi foto Dreamland yang terkenal dengan pemandangan pantai dibawah tebing yang mempesona, sah-sah saja toh wisata yang kita kunjungi belum tentu banyak orang yang tau.

Jadi siapkah kita berbagi pengalaman dengan traveling dikawasan terdekat dl? siapa tau nanti ada tawaran untuk traveling keliling dunia dan dibiayai secara gratis. Kan siapa tau..

Komentar