Ijin komentar anonymous terpaksa dihapus

Pada postingan Upgrade BBM7 entar dulu deh yang ditulis pada 21 April 2013 lalu saya mendapat komentar dan kritikan pedas, pada postingan tersebut saya menceritakan pengalaman tentang upgrade Blackberry Messenger 6 ke 7. Sekilas tentng postingan tersebut, saya mendapat notifikasi dari Blackberry Apps Store tentang aplikasi BBM7 telah tersedia dan siap diunduh pada perangkat Blackberry Gemini Curve saya, dan siapa sangka jika upgrade tersebut ternyata kurang cocok untuk perangkat saya, alhasil BB jadi lemot dan suka ngerestart sendiri.

Tak berselang berapa lama muncul pemberitahuan via email bahwa seseorang telah memberikan komentar atas postingan tersebut, sedikit kaget sih, rupanya komentar tersebut berisi tentang sindiran akan tindakan ceroboh saya dalam upgrade bbm tanpa memperhitungkan kemampuan perangkat usang yang saya miliki.

Jujur aja, memang salah saya atas ketidak pahaman dalam mengoptimalkan perangkat bb, main download aja tanpa mencari informasi terlebih dahulu. Saya hendak berterima kasih atas teguran dari sang komentator beserta sedikit pembelaan atas kekurang pahaman saya, sayangnya pengirim tersebut Anonymous, tidak ada jaminan doi bakal baca ucapan terimakasih saya atas tegurannya, lha wong identitas pengirim aja ga ada.

Saya berfikir, kenapa sih untuk berkomentar di blog aja mesti ga pake identitas diri (anonymous)? Membaca komentar dari Anonymous sama artinya ngomong dengan orang yang pake topeng.


Benar kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, mulai saat ini ijin komentar anonymous terpaksa dihapus, lebih menyenangkan jika mendapat komentar dari akun 'jelas' ketimbang tidak, bagaimana bisa kita menyebut nama 'anonym' saat berterimakasih atas kunjungan dan komentar yang telah dilakukannya diblog.



Komentar