Dari tiga barrel jadi enam barrel minyak goreng



Apa sih yang lebih membanggakan selain berkembangnya suatu usaha yang sedang dirintis? yah walaupun laba yang didapat masih sedikit dan hanya cukup untuk memutar usaha demi menjamin jumlah barang yang cukup untuk diedarkan kepelanggan. Namanya juga merintis ya hasilnya belum bisa dipetik.

Seminggu sebelumnya saya membeli tiga barrel minyak goreng, satu barrelnya dapat untung maksimal Rp.42.000. Sebagai agen yang baik, memberikan diskon itu wajib, apalagi dalam rangka merebut pasar yang dikuasai agen minyak goreng tetangga sebelah. Caranya? satu barrel minyak ini dipecah menjadi sembilan jerigen isi 20Lt seharga Rp175.000 dari harga jual yang mencapai Rp.180.000, jika ditotalkan emang pas Rp.42.000 laba ditangan, trus laba ini dikemanakan? ya ditabung dulu buat nambahin barrel-barrel berikutnya.

Si Blacky(sebutan bagi Suzuki Pickup th.97 yang telah dibeli sebelumnya) bertugas untuk mengangkut minyak ke pedagang-pedagang seperti toko sembako disamping jalan ataupun didalam pasar, jadi si Blacky ga diajak muter-muter nyari pelanggan karena justru pelanggan sendiri yang minta dikirimkan minyak via telp/sms, lumayan menghemat bensin yang sebentar lagi juga akan mahal.

Pada tanggal 5 Mei kemarin tiga barrel minyak habis, saatnya melakukan pemesanan kepada distributor yang beralamatkan di Denpasar, alangkah kagetnya dikirim enam barrel minyak dengan ketentuan pinjam tiga barrel sebagai kepercayaan yang diberikan distributor. Apa sih yang lebih penting dari kepercayaan yang didapat? walaupun minjam, tetap aja mampu menambah laba sehingga tabungan nanti makin besar.

Mudah-mudahan usaha ini berkembang dengan baik agar ada bekal nikah setahun lagi #Uhuk.

Komentar