Redeem Code Primogems Claim Sekarang!

Oh my GAS!

"Bu, boleh tukar gas(LPG kemasan 3kg)-nya ga? Tadi dicoba dirumah bocor tuh" kata saya, yah untuk kesekian kalinya dapat tugas ke warung bu gung untuk beli LPG, sayangnya bocor dibagian sambungannya, selang sih ga masalah, mungkin errornya ada dibagian tabung, pikir saya.

Bu gung mengerutkan kening,"mungkin karetnya yang rusak" katanya, setelah diperiksa tampak karet berwarna merah melapuk walau kemasan LPG masih tergolong baru.
Saya hanya bisa garuk-garuk kepala,"trus perbaikinya gimana, bu gung?" Tanya saya sekalem mungkin, bu gung tersenyum sambil periksa tabung kosong mencari seal tabung yang tersisa. Ya ada satu, dengan santai bu gung mencongkel seal rusak dan menggantikannya dengan yang lebih lama, namun jauh lebih layak.

Maklum lah, namanya juga amatir. Baru kali ini berurusan dengan yang namanya LPG. Dengan sedikit tersipu malu, saya ucapkan terima kasih kepada bu gung yang berpengalaman. Ada satu pesan yang disampaikan, dan itu membuat saya cukup terkejut.
"Lain kali jika gas nya abis, congkel seal nya dan simpan. Jika nanti-nanti beli gasnya bocor, ganti aja seal nya"
"Emang gitu kok BIASANYA" tambahnya lagi.

Oke lah, pantesan aja semua tabung kosong tidak ada seal. Rupanya karet kecil merah ini sudah dicongkel pemiliknya yang lama. But thats not the point.
Saya beli LPG dan mendapatkan produk dengan seal yang telah melapuk, untung telinga masih bagus jadi kebocoran gas sempat didengar dan dicegah. Gimana jika seandainya si emak masak dengan kondisi gas bocor? Apa ga berabe tuh urusan.

So plis pihak Pertamina, cek terlebih dahulu kualitas produknya sebelum dipasarkan, pastikan dengan teliti agar konsumen tidak merugi. Pada tabung yang baru kami tidak akan bisa ngecek kualitas seal kecuali kalo sudah dibeli dan segelnya dicopot dirumah. Masa sih pelanggan yang mesti sedia seal yang banyak hanya untuk jaga-jaga jika ketemu tabung baru dengan seal rusak?
Saya rasa sekian dulu curhatan kali ini. Be save bro and bra.

Komentar

Posting Komentar