Hari jumat yang dirayakan oleh 3 agama

Hari Jumat 6 April 2012 merupakan hari yang spesial untuk ketiga umat beragama diindonesia dimana pada hari ini bertepatan dengan "Jumat Agung" bagi pemeluk agama Kristen-katolik, "Jumatan" untuk pemeluk agama Islam, dan "Purnama Sasih Kedasa" bagi pemeluk agama Hindu di Bali.

1. Jumat Agung

Bagi sodara kita yang beragama Kristen-Katolik, hari ini adalah Jumat Agung dalam rangka memperingati Penyaliban Yesus Kristus. Hari raya ini merupakan rentetan dari memperingati kematian Yesus Kristus dimana pada hari jumat saat penyaliban dan dilanjutkan dengan "Sabtu Suci" yang memperingati saat tubuh Yesus Kristus dibaringkan di kubur setelah pada hari jumat agung mati disalibkan dan dikeesokan harinya yaitu Paskah/Minggu Paskah Yesus bangkit dari kematiannya. (sumber wikipedia)

2. Salat Jumat

Bagi sodara Muslim, Salat Jumat merupakan ibadah yang wajib hukumnya. Salat Jumat adalah aktivitas ibadah salat pemeluk agama Islam yang dilakukan setiap hari jumat secara berjama'ah pada waktu dzhuhur (sumber wikipedia)

3. Purnama sasih kedasa

Bagi pemeluk agama Hindu khususnya di Bali, Purnama Kedasa (Bulan purnama ke-10) merupakan suatu momen yang sakral, untuk menjelaskan momen sakral ini saya mengajak pembaca untuk memutar waktu yaitu pada saat Tilem kesanga (bulan mati yg ke 9 dalam 1 tahun) pada saat posisi matahari, bulan dan bumi dalam satu garis lurus. Matahari tepat tegak pada garis katulistiwa yang disebut wiswayana. Pada saat posisi yang demikian itu umat melaksanakan upacara buta yadnya berupat tawur, yang lebih dikenal dengan Tawur Kesanga, satu hari sebelum hari raya Nyepi. Upacara tawur ini bertujuan untuk menyucikan atau nyomia bumi. Lima belas hari setelah Tawur Kesanga ketika bumi telah suci yakni tepatnya pada Purnama Kedasa umat kemudian menyelenggarakan upacara Ida Betara Turun Kabeh. Pada purnama pertama di lembaran tahun baru saka ini, sinar bulan betul-betul sempurna ke bumi. Momentum itulah dipandang sebagai subadewasa yakni dewasa yang baik untuk menyelenggarakan upacara Ida Betara Turun Kabeh. Dalam upacara itulah umat memuja manifestasi Tuhan sebagai sumber cahaya. Dalam upacara itu umat memohon kerahayuan atau vitalitas hidup. Ini memberi kesadaran kepada umat bahwa hakikat diri manusia adalah cahaya Tuhan (amretsya putra) yang diharapkan selalu mengembangkan sifat-sifat ketuhanan atau kedewaan (daivi sampat) dan menjauhkan sifat-sifat keraksasaan (asuri sampat).

Hari ini memang hari yang indah dan juga spesial untuk ke-3 agama yang disebutkan diatas, semoga merupakan suatu tanda yang menjadi amanah untuk selalu menjaga kesatuan dan kedamaian antar umat beragama dengan menghilangkan ego serta prasangka buruk terhadap satu agama ke agama lainnya.

Komentar