Redeem Code Primogems Claim Sekarang!

Pawai ogoh-ogoh di Desa Keramas Bali

Dalam kebudayaan bali, ogoh-ogoh merupakan karya seni yang menggambarkan kepribadian bhuta kala, sehari sebelum nyepi masyarakat hindu khususnya dibali melaksanakan ritual pengrupukan, tradisi ini semacam pengembalian bhuta kala pada tempatnya. Dalam ajaran Hindu Dharma, bhuta kala merepresentasikan BHU yaitu alam semesta dan KALA yang berarti waktu.

Pada tahun 1983 merupakan hari yang bersejarah bagi ogoh-ogoh di bali, pada waktu itu Presiden memutuskan bahwa Nyepi merupakan hari libur nasional, pada saat itu mulai dibuat wujud-wujud bhuta kala yang berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali.

Pada awalnya ritual ogoh-ogoh dibuat dibeberapa tempat di denpasar, pada waktu itu mereka membuat suatu onggokan yang diarak keliling desa yang kemudian disebut sebagai ogoh-ogoh dan kemudian tradisi ini menyebar kebeberapa tempat lain di bali termasuk Desa Keramas di Gianyar.

Sehari sebelum Nyepi masyarakat Desa keramas juga melaksanakan ritual ogoh-ogoh, Desa yang terdiri dari 5 banjar ini memulai ritual pada pukul 16.00 yang diikuti oleh puluhan ogoh-ogoh yang diarak keliling desa. dalam pawainya, ritual ini melibatkan para pemuda dan pemudi desa masing-masing banjar, pengarahan dari perangkat desa keramas termasuk Karang Taruna dan pengamanan oleh bankamdes dan dibantu oleh organisasi kepemudaan yang baru dibentuk pada tahun 2012 yaitu Keramas Bersatu.


Berikut ini saya tampilkan foto ogoh-ogoh yang berhasil diambil tepat didepan rumah saya, dengan kamera ponsel seadanya(blackberry curve 8520) dan diedit menggunakan Photoscape untuk mencerahkan gambar.

untuk mengetahui ritual ogoh-ogoh bisa anda baca di artikel Balebengong

















Komentar

  1. wah, dari Keramas juga toch? Ibu saya juga dari sana :)

    BalasHapus
  2. Rupanya dunia itu sempit meq :D
    Kapan2 kalo kerumah bajang ibunya jgn lupa mampir ya.. Hehehe...

    BalasHapus
  3. Love @ Des@ Ker@mas B@LI,Br.Lodpeken,Keram@s agung Maruti,

    BalasHapus

Posting Komentar